<FONT FACE="arialnarrow" color="blue"> WELCOME TO MY BLOG The Great Country

Rabu, 10 Maret 2010

HARI YANG MENYEBALKAN (Siklus 2)

karya:A.Shidiq



Kabut putih mulai menyelimuti dan angin berhembus sepoi-sepoi ,terlihat dari arah timur sang surya menampakkan sinarnya.Aku bangun dari ranjang untuk mengambil sucinya air wudlu yang dingin.

“Allahu akbar” Kataku memulai sholat sambil mengangkat tangan.

Tiba-tiba api terpancar dari langit dan menyambar sesuatu di belakang rumahku .Jantung langsung berdebar-debar ketika mendengar suara dasyat itu.Aku tetap melanjutkan sholatku walaupun tidak khusuk, setelah selesai aku langsung memeriksanya .

“Masyaallah” kataku terkejut ketika melihat kilat tadi menyambar pohon tua hingga roboh dan hangus seperti jagung yang dibakar diatas arang.

“Ada apa …” teriak tetanggaku kaget.

“Ini pak ada pohon yang roboh disambar petir” jawabku.

Setelah beberapa jam saya langsung mengambil handuk di kamarku dan langsung mandi. Hari ini saya mid semester sehingga tidak boleh terlambat. Waktu menunjukkan pukul tujuh kurang tiga puluh menit karena itu aku tidur-tiduran sambil menonton tv menunggu sarapan yang dibuat ibuku.

“Assalamualaikum” kataku ketika akan pergi ke sekolah sambil mengayuh sepeda.

“Kenapa hari ini tak ada orang” kataku bingung.

Aku kaget ketika melihat jam yang ada disebrang jalan, ternyata sekarang sudah jam delapan aku langsung ngebut dengan nafas yang terengah-engah dan jantung yang berdebar-debar.

“Aduhhh” kataku kesakitan terserempet motor dan terjatuh ke seberang jalan hingga berdarah.

Aku di tolong oleh orang yang menyrempet ku tadi lalu ia minta maaf dan bersedia mengantarku kesekolah karena kakiku berdarah akan tetapi aku menolaknya karena sepedaku akan dititipkan dimana.Akhirnya aku memutuskan untuk melanjutkan perjalanan walaupun kakiku berdarah ,aku terus berusaha mengayuh sepeda sampai di gerbang sekolahku dan aku tidak terlambat setelah, menempatkan sepeda di parkir aku langsung lari menuju ruang tesku alangkah kagetnya ketika aku masuk ke kelas, karena seragamku salah yang seharusnya membawa seragam hari rabu-kamis.Aku malu sekali dengan teman-temanku ,pada waktu kelas gaduh sekali hingga membuat pak Broto marah.

Aku tidak menghiraukan hal itu, dengan baju yang kotor dan kaki yang berdarah aku setapak demi setapak menghampiri mejanya Pak Broto dan meminta soal kepada Pak Broto yang pada waktu itu mengawasi ,ia adalah guru yang palingku benci karena pada waktu kelas satu ia menghukumku berlari mengitari lapangan lima kali hanya karena tidak membawa LKS,aku sangat dendam kepadanya hingga aku ingin memukul wajahnya.

“Kenapa kamu salah pakai seragam” kata Pak Broto ingin tahu.

“Saya pikir hari ini selasa pak”

“Ya sudah ini soalnya”

Aku dipersilahkan duduk oleh Pak Broto guru paling menyebalkan dengan kumis dan alis yang tebal dengan mengenakan baju yang polos, aku mulai mengerjakan soal dengan teliti . karena Pak Broto orangnya disiplin ia memeriksa satu-satu kartu tes yang sudah dibagikan sabtu lalu ,aku gelisah sekali karena kartu tesku ketinggalan dirumah.

”Waduhhh..gawat” kataku kebimgungan .

“Mana kartu tesmu?”

“Ketinggalan pak” kataku sambil gemetar dengan kringat yang menetes dari sekujur tubuhku.

“Apa…, keluar kau dan beli lagi” kata Pak Broto dengan wajah memerah.

“Baik pak”

Aku lalu keluar dan mengambil uang di tas akan tetapi uangku ketinggalan juga,aku bingung harus melakukan apa.Kemudian aku masuk ke kelas untuk meminjam uang temanku.

“Mengapa kamu masuk ,apa kamu sudah membeli kartu tes ” kata Pak Broto.

“Maaf pak uang saya ketinggalan ! ”

Saat aku ingin pinjam uang temanku tiba-tiba Pak Broto melarangku dan ia mengambil dompet disaku belakangnya dan mengambil uang dua ribu untuk diberikan kepadaku . Aku salah sangka kepada Pak Broto yang ku kenal galak dan suka menghukum ,aku baru sadar ia menghukumku bukan karena membenciku tapi peduli. Aku lalu membeli kartu tes di kantor.

3 komentar:

  1. kata hari seharusnya diawali huruf kapital

    BalasHapus
  2. sudah bagus tapi masih banyak ejaan yang slah amanatnya masih kabur.
    saya beri nilai 77

    BalasHapus
  3. Cerpen Shidiq bagus. Terutama ketika menggambarkan betapa sialnya sang tokoh utama. Dan isyarat yang diterima tokoh utama bahwa dia akan tertimpa kemalangan, yaitu adanya petir. Petir adalah simbol sesuatu yang mengejutkan akan terjadi.Namun, di sini PAk Edi akan memberikan beberapa catatan untuk perbaikan ke depan.

    (1) Judul.
    Menurut saya pilihan judul akan lebih baik jika menggunakan yang lain. Misalnya "Pak Broto" atau "Salah Sangka". Judul-judul itu pendek tetapi mewakili isi dan mengandung rasa penasaran pembaca.

    (2) Pembukaan cerpen
    Pembukaan cerpen bisa lebih detail lagi.
    Di cerpenmu tertulis:

    Kabut putih mulai menyelimuti dan angin berhembus sepoi-sepoi,terlihat dari arah timur sang surya menampakkan sinarnya.Aku bangun dari ranjang untuk mengambil sucinya air wudlu yang dingin.

    Di sini bisa lebih digambarkan suasana desa atau suasana di sekeliling rumahmu. Rimbunnya pohon, gelapnya jalan-jalan waktu pagi. Suasana dingin yang membuat sang tokoh mendekapkan tangan dan sarung....

    (3) Latar/Setting
    Juga perlu penggambaran waktu. Misalnya saat itu ada petir berarti mungkin waktu musim penghujan, sehingga rintik-rintik hujan turun. atau hujan lebat sejak kemarin sore...

    (4) Ketegangan atau konflik
    Bagus. sudah ada konflik batin berupa pembayangan akan terjadi masalah dengan keterlambatan sang tokoh. Tetapi perlu dipertajam pada saat sang tokoh menghadapi Pak Broto.

    Misalnya Pak Broto memaksa tokoh untuk berdiri. Lalu Pak Broto mengamati dari ujung rambut sampai ujung kaki sambil memutar-mutar kumisnya.

    Di sini Shidiq bisa menggambarkan suasana hati tokoh. Bagaimana respon teman-teman satu kelas, dll.

    Semoga bermanfaat.

    BalasHapus