<FONT FACE="arialnarrow" color="blue"> WELCOME TO MY BLOG The Great Country

Rabu, 17 Maret 2010

HARI YANG MENYEBALKAN (Revisi)

Karya : Ahmad Shidiq

Awan hitam yang lebat mulai nampak dari atas langit dan angin dingin berhembus dengan sepoi-sepoi . Aku terbangun dari tidurku karena pagi ini udaranya sangat dingin, akan tetapi aku tidur lagi dan mengambil selimut yang terjatuh dari kamar tidur, karena masih ngantuk sekali. Kemudian ibuku dengan suara langtang membangunkanku , akhirnya aku mengangkat tubuhku dengan sekuat tenaga untuk mengambil sucinya air wudlu .

Aku berjalan setapak demi setapak menuju kamar mandi , akan tetapi alangkah terkejutnya ketika aku terpreset dari lantai kamar mandi yang licin, kepalaku berbenturan dengan keramik yang keras, untung saja aku tidak pingsan sehingga dapat berdiri kembali untuk wudlu.

“Allahu akbar” Kataku memulai sholat sambil mengangkat tangan.

Tiba-tiba api terpancar dari langit dan menyambar sesuatu di belakang rumahku . Jantungku langsung berdebar-debar ketika mendengar suara dasyat itu.Aku tetap melanjutkan sholatku walaupun tidak khusuk, setelah selesai aku langsung memeriksanya.

“Masyaallah” kataku terkejut ketika melihat kilat tadi menyambar pohon tua hingga roboh dan hangus seperti jagung yang dibakar diatas arang.

“Ada apa …” teriak tetanggaku yang bvaru keluar dari rumahnya.

“Ini pak ada pohon yang roboh disambar petir” jawabku.

Setelah beberapa jam saya langsung mengambil handuk di kamarku dan langsung mandi.Waktu menunjukkan pukul tujuh kurang tiga puluh menit karena itu aku tidur-tiduran sambil menonton tv menunggu sarapan yang dibuat ibuku.Setelah makan aku lalu pamit dan mencium tangan ibuku.

“Assalamualaikum” kataku ketika akan pergi ke sekolah sambil mengayuh sepeda.

Aku mengayuh sepedaku dengan hati-hati karena hujan semalam membuat jalanan sangat licin ,aku melihat orang-orang menyangkul disa dan juga terlihat pemandangan yang indah, karena aku ke sekolah melewati sawah yang masih hijau. Aku mulai memasuki jalanan beraspal dan mengayuh lebih cepat .
“Kenapa hari ini tak ada orang” kataku bingung .

Aku kaget ketika melihat jam yang ada disebrang jalan, ternyata sekarang sudah jam delapan aku langsung ngebut dengan nafas yang terengah-engah dan jantung yang berdebar-debar karena takut terlambat.Tiba-tiba dari
belakang sebuah sepeda motor melaju kencang dan menyerempetku hingga terjatuh.

“Aduhhh” kataku kesakitan terserempet motor dan terjatuh ke seberang jalan.

Aku di tolong oleh orang diseberang jalan yang selesai mandi di sungai, memang jalan raya dekat sekali dengan sungai .Ia mengingatkanku untuk berhati-hati untuk tidak ngebut.Setelah itu aku melanjutkan perjalanan walaupun kakiku berdarah, di perjalanan aku berfikir siapa orang yang menabrakku tadi sepertinya aku pernah melihatnya di sekolah.

Jantungku berdetak kencang karena gerbangnya sudah di tutup,aku lalu meminta Pak Mahfud untuk membuka gerbang ,ia adalah penjaga gerbang yang sudah bekerja selama lima tahun di sekolahku. Setelah menempatkan sepeda di parkir aku langsung di giring Pak Mahfud menuju kantor .

Aku terkejut sekali ketika melihat anak yang juga terlambat karena seragamnya sama dengan orang yang menyerempetku tadi jika ia orangnya aku akan memukul wajahnya hingga babak belur ,aku bertanya baik- baik tentangakainya sewaktu berangkat ke sekolah , dia menjawab bahwa dia tadi berangkat dengan ayahnya.Aku lalu menghilangkan kecurigaanku dan berkenalan dengannya ternyata namanya Reza ia adalah siswa kelas 8c.

Karena terlambat aku dan Reza disuruh mengambil semua sampah yang ada di lapangan hingga bersih.

Setelah itu aku diberi kertas dan diizinkan pergi ke kelas , dengan perasaan malu aku mengetuk pintu.”Assalamualaikum” ucapkuku.

“Waalaikum salam”

Aku berjalan dengan menahan rasa sakit akibat tersrempet tadi dan mencium tangan Pak Soleh ,aku dipersilahkan duduk setelah memberikan kertas yang tadi diberikan oleh Bu Aminah .

“Tet…tet…tet….” Suara bel berbunyi dengan keras.Semua murid berduyun-duyun meninggalkan ruang kelas kecuali aku dan temanku Ali , aku menceritakan seluruh kejadian yang kualami tadi pagi kepada Ali.


Aku lalu mengajak Ali untuk pergi ke perpustakaan ,aku disana belajar bank soal karena sebentar lagi ujian nasional,waktu terasa singkat karena bel berbunyi begitu cepat.Aku dan Reza lalu kembali ke kelas untuk mengikuti pelajaran.

Bel kembali berbunyi aku bersiap-siap untuk pulang ,aku sangat kaget ketika Reza pulang dengan motor yang telah menyerempetku pagi lalu .Dengan menahan sakit aku lalu berlari kencang mengejar motor itu ,setelah terkejar dan memukulnya dengan sekuat tenaga.

“Kurangajar kau yang menyerempetku “ ucapku dengan emosi.

Semua orang meleraiku karena aku terus memukuli wajahnya Reza hingga wajahnya berdarah ,aku diseret menuju kantor BP dan orangtuaku di panggil ke sekolah.

Rabu, 10 Maret 2010

HARI YANG MENYEBALKAN (Siklus 2)

karya:A.Shidiq



Kabut putih mulai menyelimuti dan angin berhembus sepoi-sepoi ,terlihat dari arah timur sang surya menampakkan sinarnya.Aku bangun dari ranjang untuk mengambil sucinya air wudlu yang dingin.

“Allahu akbar” Kataku memulai sholat sambil mengangkat tangan.

Tiba-tiba api terpancar dari langit dan menyambar sesuatu di belakang rumahku .Jantung langsung berdebar-debar ketika mendengar suara dasyat itu.Aku tetap melanjutkan sholatku walaupun tidak khusuk, setelah selesai aku langsung memeriksanya .

“Masyaallah” kataku terkejut ketika melihat kilat tadi menyambar pohon tua hingga roboh dan hangus seperti jagung yang dibakar diatas arang.

“Ada apa …” teriak tetanggaku kaget.

“Ini pak ada pohon yang roboh disambar petir” jawabku.

Setelah beberapa jam saya langsung mengambil handuk di kamarku dan langsung mandi. Hari ini saya mid semester sehingga tidak boleh terlambat. Waktu menunjukkan pukul tujuh kurang tiga puluh menit karena itu aku tidur-tiduran sambil menonton tv menunggu sarapan yang dibuat ibuku.

“Assalamualaikum” kataku ketika akan pergi ke sekolah sambil mengayuh sepeda.

“Kenapa hari ini tak ada orang” kataku bingung.

Aku kaget ketika melihat jam yang ada disebrang jalan, ternyata sekarang sudah jam delapan aku langsung ngebut dengan nafas yang terengah-engah dan jantung yang berdebar-debar.

“Aduhhh” kataku kesakitan terserempet motor dan terjatuh ke seberang jalan hingga berdarah.

Aku di tolong oleh orang yang menyrempet ku tadi lalu ia minta maaf dan bersedia mengantarku kesekolah karena kakiku berdarah akan tetapi aku menolaknya karena sepedaku akan dititipkan dimana.Akhirnya aku memutuskan untuk melanjutkan perjalanan walaupun kakiku berdarah ,aku terus berusaha mengayuh sepeda sampai di gerbang sekolahku dan aku tidak terlambat setelah, menempatkan sepeda di parkir aku langsung lari menuju ruang tesku alangkah kagetnya ketika aku masuk ke kelas, karena seragamku salah yang seharusnya membawa seragam hari rabu-kamis.Aku malu sekali dengan teman-temanku ,pada waktu kelas gaduh sekali hingga membuat pak Broto marah.

Aku tidak menghiraukan hal itu, dengan baju yang kotor dan kaki yang berdarah aku setapak demi setapak menghampiri mejanya Pak Broto dan meminta soal kepada Pak Broto yang pada waktu itu mengawasi ,ia adalah guru yang palingku benci karena pada waktu kelas satu ia menghukumku berlari mengitari lapangan lima kali hanya karena tidak membawa LKS,aku sangat dendam kepadanya hingga aku ingin memukul wajahnya.

“Kenapa kamu salah pakai seragam” kata Pak Broto ingin tahu.

“Saya pikir hari ini selasa pak”

“Ya sudah ini soalnya”

Aku dipersilahkan duduk oleh Pak Broto guru paling menyebalkan dengan kumis dan alis yang tebal dengan mengenakan baju yang polos, aku mulai mengerjakan soal dengan teliti . karena Pak Broto orangnya disiplin ia memeriksa satu-satu kartu tes yang sudah dibagikan sabtu lalu ,aku gelisah sekali karena kartu tesku ketinggalan dirumah.

”Waduhhh..gawat” kataku kebimgungan .

“Mana kartu tesmu?”

“Ketinggalan pak” kataku sambil gemetar dengan kringat yang menetes dari sekujur tubuhku.

“Apa…, keluar kau dan beli lagi” kata Pak Broto dengan wajah memerah.

“Baik pak”

Aku lalu keluar dan mengambil uang di tas akan tetapi uangku ketinggalan juga,aku bingung harus melakukan apa.Kemudian aku masuk ke kelas untuk meminjam uang temanku.

“Mengapa kamu masuk ,apa kamu sudah membeli kartu tes ” kata Pak Broto.

“Maaf pak uang saya ketinggalan ! ”

Saat aku ingin pinjam uang temanku tiba-tiba Pak Broto melarangku dan ia mengambil dompet disaku belakangnya dan mengambil uang dua ribu untuk diberikan kepadaku . Aku salah sangka kepada Pak Broto yang ku kenal galak dan suka menghukum ,aku baru sadar ia menghukumku bukan karena membenciku tapi peduli. Aku lalu membeli kartu tes di kantor.