<FONT FACE="arialnarrow" color="blue"> WELCOME TO MY BLOG The Great Country

Rabu, 07 April 2010

PESAN TERAKHIR ARDI (siklus 3)

Karya: Ahmad Shidiq

Diruang yang beralaskan tanah dan hanya diterangi oleh sebuah lilin itu terlihat seorang kakek dan nenek sedang makan malam yang hanya berupa nasi putih dengan perasaan sedih. Terdengar dari luar hujan deras terus mengguyur , angin berhembus sangat kencang dan menerobos sela-sela dinding rumah itu.Suara batuk terus bergelombang dari dalam rumah itu hingga mengganggu tetangga.

Aku sangat kasihan waktu itu Ardi menumpangi bus itu dengan rute Semarang-Jakarta dan bermaksud mendaftarkan diri menjadi mahasiswa di sebuah universitas , Ardi sebenarnya anak orang tak mampu akan tetapi dengan usahanya yang keras ia dapat mengumpulkan uang sebesar sepuluh juta,yang ia kumpulkan selama sepuluh tahun . Ia mendapatkan uang itu dengan mendirikan toko kecil dan memperbaiki barang-barang elektronik. Ia belajar memperbaiki barang-barang elektronik dari les yang diadakan setiap sore oleh sekolahan.

Walaupun ia sudah agak tua dan hanya selisih, karena anak mereka Ardi baru saja meninggal dalam sebuah kecelakaan yang menelan korban jiwa sebelas orang , peristiwa itu terjadi pada saat truk dengan kecepatan penuh menabrak sebuah bus yang sedang berbelok, akhirnya bus terjatuh di jurang. pada dua tahun dariku ia tetap berusaha keras mencapai cita-citanya.

Ia adalah temanku dulu di SMA yang ada di Desa Jati Agung, ia berkulit sawo matang sedikit berkumis dan murah senyum tak kusangka umurnya seumur jagung.

Aku tidak percaya ketika mendengar ia wafat , aku masih ingat sebelum wafat ia berpesan kepadaku “Mas selama aku pergi tolong jaga kedua orangtuaku” katanya kepadaku.

“Ya aku akan menjaganya” sahutku menyanggupi.

“Ini ada sedikit uang” sambil mengatungkan tangan.

“Tidak usah”

“Terima saja jika ada sesuatu dengan kakek dan nenekmu, sekarang aku mau pergi dulu” sambil melangkah meninggalkan teras rumahku.

Ia pergi dengan perasaan sedih, karena ia harus meninggalkan kedua orangtuanya yang pada saat itu sedang sakit , ia tidak bisa menunda kepergian hingga orangtuanya sembuh karena ia harus segera mendaftar di sebuah universitas yang ada di Jakarta lusa mendatang.Demi mewujudkan cita-citanya ia harus pergi walaupun menyakitkan hati.

******

Suara kokok ayam sudah terdengar ditelingaku, matahari pun sudah menampakkan sinarnya yang hangat, embun-embun tumbuhan menghiasi pagi ini . Dengan berpakaian agak jelek pagi-pagi aku harus pergi ke sawah untuk mencangkul, dengan membawa rantang dan cangkul di pundakku aku berjalan dengan santainya tiba-tiba aku menghentikan langkahku karena terlihat orang-orang berkumpul di rumahnya Ardi.

Dengan membawa rantang aku berlari dengan narfas yang terengah-engah dan menembus kerumunan itu. Alangkah terkejutnya ketika melihat jasad Bu Rukinah terbujur kaku diatas meja. Kemudian kabar itu disiarkan hingga kepelosok desa.

Semua orang menangis hingga membanjiri rumah itu , orang terus berdatangan ke rumah itu untuk menengok dan yang lainnya mendirikan tenda untuk para takziyah, Pak Rohman istri Bu rukinah sangat sok sekali hingga ia tak sadarkan diri. Aku sangat mengerti perasaannya yang di tinggal istri dan anaknya, ia sekarang sebatang kara .

Setelah dikafani, mayat Bu Rukinah akan segera disholatkan dan dikebumikan , karena Pak Rohman ingin menyaksikan untuk terakhir kali mayat istrinya ia dibopong oleh tiga orang karena tidak mampu berjalan . Mayat Bu Rukinah akan di kebumikan disamping anaknya ,sesampainya di maqbaroh Bu Rukinah kemudian di turunkan pelan-pelan menuju lubang yang hanya berukuran satu meter setengah . Semua orang menangis menyaksikan peristiwa itu , tiba-tiba langit yang cerah menjadi mendung dan menghujani tempat itu seakan langit ikut menangis.



******

Matahari sudah mulai turun , hujan masih turun dengan pelan-pelan , dan dedaunan basah kuyuh terkena air hujan aku pulang kerumah melewati jalanan yang becek dan berlubang-lubang .Sekarang Pak Rohman tidak punya siapa-siapa , aku ingin membantu dengan menyuruhnya tinggal dirumahku, akan tetapi aku takut dengan istriku khutomah . ia orangnya pemarah dan tidak sabaran jika ia tinggal di rumahku yang agak sempit pasti dilarang dan didukung dengan penghasilanku yang pas-pasan.

Aku mencoba untuk berbicara dengannya tentang masalah Pak Rohman yang harus tinggal sendirian di rumah tapi aku masih ketakutan.Aku kebingungan apakah aku harus membantunya atau tidak ,aku memutuskan untuk sholat istikharoh meminta petunjuk Allah.

Aku kaget sekali karena aku bertemu dengan Ardi ,ia menyuruhku untuk menjaga ayahnya.Aku terbangun dari mimpiku dan mengambil air wudlu untuik sholat subuh.

Aku memutuskan untuk berbicara dengan istriku “Apa pendapatmu bu jika Pak Rohman tinggal disini” ucapku dengan halus.

“saya tidak setuju dengan bapak ,satu anak saja sudah repot apalagi ditambah orangtua pasti tambah repot harus memberi makan, tempat tidurdan apa kita punya uang” ucapnya dengan lantang .

“Tapi buk ia sekarang tak punya siapa-siapa ” kataku membantahnya.

“Emang urusamku ,jika bapak ingin memeliharanya pelihara saja tapi aku akan pergi dari sini” katanya memgancam dengan wajah memerah.

Kemudian kami berhenti sejenak dengan kompor yang masih menyala-nyala.kemudian istriku berbicara lagi denganku “Pak jika bapak ingin memeliharanya peliharalah aku sudah bosan hidup dengan bapak yang miskin”katanya menyinggung perasaanku.

Aku hanya diam saja dan berfikir apakah dia hanya menggertak atau tidak ,tapi aku anggap menggertak . Tak lama kemudian ia keluar dari rumah membawa tas dengan berlari meninggalkan rumahku.

Aku sedih sekali karena di tinggal isteri tercintaku dan harus menghidupi anakku sendirian . Aku memutuskan untuk mengajak Pak Rohman tinggal di rumahku, dengan beralaskan sandal aku setapak demi setapak berjalan menuju rumah Pak Rohman .Sesampainya disana aku berbicara dengannya, ia menolak untuk tinggal di rumahku kemudian aku menceritakan mimpiku kepadanya dan alhamdulillah ia mau.Mudah-mudahan keputusanku tepat.

11 komentar:

  1. Kata pada cuplikan cerpen di bawah ini.....
    Walaupun ia sudah agak tua dan hanya selisih, karena anak mereka Ardi baru saja meninggal dalam sebuah kecelakaan yang menelan korban jiwa sebelas orang , peristiwa itu terjadi pada saat truk dengan kecepatan penuh menabrak sebuah bus yang sedang berbelok, akhirnya bus terjatuh di jurang. pada dua tahun dariku ia tetap berusaha keras mencapai cita-citanya.
    seharusnya dijelaskan siapa yang sudah tua.
    dijelaskan juga tentang apa yang di tumpanginya.
    juga............
    “Tapi buk ia sekarang tak punya siapa-siapa ” kataku membantahnya.
    seharusnya diberi tanda koma setelah kata buk.
    Saya beri nilai 75.
    jangan lupa komentari punyaku juga ya..!!!
    OK!!

    BalasHapus
  2. Ceritanya bagus,
    Tapi dalam penulisannya harus teliti ok,....(78)

    BalasHapus
  3. “Emang urusamku ,jika bapak ingin memeliharanya pelihara saja tapi aku akan pergi dari sini” katanya memgancam dengan wajah memerah.
    menurut saya cerpennya sudah bagus tapi pesannya masih kabur
    saya kasih nilai75

    BalasHapus
  4. Diruang yang beralaskan tanah dan hanya diterangi oleh sebuah lilin itu terlihat seorang kakek dan nenek sedang makan malam yang hanya berupa nasi putih dengan perasaan sedih. Terdengar dari luar hujan deras terus mengguyur , angin berhembus sangat kencang dan menerobos sela-sela dinding rumah itu.Suara batuk terus bergelombang dari dalam rumah itu hingga mengganggu tetangga.

    yang mau saya kritik adalah masak ketika hujan deras suara batuk nenek itu dapat terdengar oleh tetangga mustahil sekali untuk itu aku sarankan supaya diganti jika kamu mengikuti saranku pasti cerpenmu akan dimuat di suara merdeka dan aku beri nilai 99,9

    BalasHapus
  5. Aku sedih sekali karena di tinggal isteri tercintaku dan harus menghidupi anakku sendirian . Aku memutuskan untuk mengajak Pak Rohman tinggal di rumahku, dengan beralaskan sandal aku setapak demi setapak berjalan menuju rumah Pak Rohman .Sesampainya disana aku berbicara dengannya, ia menolak untuk tinggal di rumahku kemudian aku menceritakan mimpiku kepadanya dan alhamdulillah ia mau.Mudah-mudahan keputusanku tepat. dalam akhiran cerpen itu kurang tepat. harusnya dijabarkan kehidupan pak Rohman saat tinggal dirumahku itu senang atau tidak. dan baru keputusan itu tepat atau tidak. saya beri nilai 80

    BalasHapus
  6. wah ceritanya bagus sih...tapi aku bingung karena ejaan tidak jelas.Dan cerita kok mandek tengah ndalan seharusnya cerpen di perpanjang,kui beri nilai 78

    BalasHapus
  7. hai sidiq,mkcih ya dah komentar punyaku.
    untuk cerpenmu sudah cukup bagus,tapi alurnya nggak jelas,penokohannya juga kurang jelas yang aku itu siapa,sebagai apa,namanya siapa mungkin lebih baik jika disebutkan namanya,.
    konfliknya juga dibangun lagi,tentang bagaimana hubungan kamu dengan istrimu, dan bisa ditambah yang lain.menurutku penyelesaian masalahnya kurang jelas juga,secara istrimu kan pergi dan tidak setuju tentang rencanamu, jadi kurang jelas.tentang bu rukinah juga nggak kamu sebutkan siapa dia,hanya kamu sebutkan namanya saja itu tidak memberi keterangan siapa dirinya.
    maafr ya atas komentarku, aku hanya bisa memberi nilai 70

    BalasHapus
  8. cerpennya sudah cukup bagus tapi ada kata-kata yang salah eja seperti
    -urusammu
    -untuik
    -narfas
    dan sebaiknya cerita cerpennya dari awal hingga awal sampai akhir sebaiknya saling bersinambung. tapi keseluruhan udah bagus (79)

    BalasHapus
  9. cerpennya bagus namun aku masih bingung dalam membaca karena penulisan ejaan yang kurang tepat dan masih banyak yang salah, mohon diperbaiki!

    nilai 78

    BalasHapus
  10. ceritanya sudah bagus. isi dan amanatnyapun sudah bagus. menurutku akan tetapi akan lebih baik lagi jika akhirannya paragraf terakhur di beri penyelesaian yang baik. seperti akhirnya istri sang tokoh mau menerima pak rohman untuk tinggal dirumahnya meskipun pertamanya menolak. saya beri nilai 80. pantang menyerah untuk sesuatu yang lebih baik.

    BalasHapus
  11. Cerpennya bagus sekali
    Banyak sekali kesalahan penulisan.
    Mungkin itu saja .
    Kalau bisa akhirnyabahagia. Jangan menyedihkan.
    Saya beri nilai 90
    Dan komfliknyA TOLONG DI PERBANYAK.

    BalasHapus